Kamis, 25 Juni 2009

Serpihan Hati

Malam ini aku begitu merasa sedih, ada suatu kata yang begitu seringnya ku dengar hingga membuat ku makin lama makin terluka.
Aku berharap hatiku tak pernah kan jadi rapuh, namun apa sebenarnya yang kita cari bila kita sedang dekat dengan sebuah hati, segumpal daging yang mebuat orang kan menilai siapa diri kita sebenarnya. 

Aku hanya diam, aku memenag tak biasa berdebat, untuk sesuatu yang memang tak pernah aku lakukan, sesuatu yang bukan kesalahan ku, dan seuatu yang bagiku bukan lah hal yang besar dan perlu diributkan atau jadi pemicu keributan.

Namun itulah pandang mata, tipa insan manusia akan selalu berbeda dalam melihat sesuatu hal, tidak pernah sama hanya kadang mirip bahkan jauh berseberangan.

Kenapa harus ada yang mesti tersakiti untuk sesuatu hal yang sperti ini, jauh di dalam lubuk hati ini, ingin segera berlari menjauh
sejauh yang bisa, untuk menenangkan segala gejolak yang sedang bergenuruh di jiwa.

Aku hanya kembali termenung hingga aku tak bisa lagi menemukan apa yang ku cari, aku hanya diam seribu kata dan tak ingin untuk bersamanya lagi, 
tak selayaknya aku tersia siakan, tak layak aku menyakiti hatiku kalo diluar sana masih ada hati yang mungking menginginkanku, menjagaku, membuat senyumku kembali mengembang bahkan mungkin membuatku kembali tertawa tanpa beban,
yah mungkin masih ada hati yang seperti itu

seberapa jauh kita meminta semestinya seberapa jauh pula kita berusaha memberi
mencinta bukan hanya berkorban untuk memberi tapi harus pula merasa apa yang seharusnya diterima, namun tiada layak kita untuk menuntunya untuk memberikannya.
Andai dia hanya meminta namun tiada pernah meberi, haruskah kita selalu hanya bisa berharap.

sampai kapankah hati ini bisa bertahan untuk mengharapkannya, waktu demi waktu kadang buatku lebih diam, tak pernah terbersit untuk melawan,''

engkau yang membinbingku, Engkau yang selau menjaga ku dalam siang dan hitamnya malam. aku berdo;a kiranya aku dapat damai dihati yang aku damba

0 komentar: