Aku selalu merasa kehadiranmu adalah anugrah.
Aku percaya keberadaanmu mendamaikan hidupku.
Aku mengerti kedatanganmu menyejukkan hatiku.
Aku juga yakin kebersamaan kita menuai kebahagiaan.
Kamu adalah pahlawan untuk keselamatanku.
Kamu adalah guru untuk kebodohanku.
Kamu adalah bintang dalam kegelapan hidupku.
Kamulah sahabat yang paling mengerti keadaanku.
Kita jalani kehidupan dengan kebersamaan.
Kita lewati ringtangan dengan senyuman.
Kita lalui kebahagiaan dengan kesederhanaan.
Dan kita telah menunjukkan pada semua arti sebuah persahabatan.
Namun sayang...
Dimanakah sahabatku yang dulu ku kenal?
Dimanakah jiwa ragamu yang ku nantikan?
Dimanakah senyum ceria kepedulianmu yang sering kau lontarkan?
Apakah ini akhir dari persahabatan kita?
Apalah arti semua yang telah kita lewati?
Apalah makna dari kebersamaan yang kita lalui?
Aaah... Semoga ini tak sesuai dengan benakku.
Semoga semua yang aku pikirkan adalah salah.
Walau bagaimanapun, kita adalah sahabat
To :seorang sahabat yang (mungkin) tengah sibuk dengan kehidupanmu, hingga sahabat lamamu disini, kau lupakan. Benarkah kau telah melupakanku?
Sabtu, 16 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar