Kisah ini nyata berceritakan tentang persahabatan seseorang yang sangatlah dekat. walaupun jarak antara mereka cukup jauh mereka bersahabat sangat erat. sebut saja namanya Dinda dan Andi.
perkenalan mereka dimulai ketika mereka sedang chat di Mirc. begitu erat persahabatan mereka. dalam keadaan suka dan duka mereka selalu bersama dan saling bercurhat tentang kehidupan mereka.
saat itu Dinda yang mempunya masalah keluarga yang sangat lah berat bagi dia, Dinda memceritakan semuanya kepada Andi. Dinda pada saat itu sangatlah Trauma dan Depresi yang mengalami kehidupan yang sangat di benci oleh dia, kemudian Dinda bercerita kepada Andi.
Dinda memceritakan semuanya kepada Andi secara jujur, bahwa Ayahnya terjebak dalam sel jeruji penjara selama 5 bulan lebih, dan dia harus hidupn sendiri dengan Ibu, adik dan kakaknya, tanpa kasih sayang Ayah. setiap hari dia selalu menangis menghadapi cobaan Hidup.
Andi yang telah tahu cerita Dinda, mencoba untuk menenangkan Dinda dan menghibur Dinda bahwa masih banyak yang sayang pada dia. andi terus menghibur Dinda, hingga pada suatu hari Andi bercerita tentang kehidupan dia yang lebih parah dibanding dengan kehidupan dia. dari umur 3 tahun ia sudah ditanggalkan oleh Ayahnya untuk selamanya dan harus bersusah payah mencari uang sendiri untuk melanjutkan sekolahnya.
hingga pada suatu hari, Andi jarang sekali online dan berkirim email kepada Dinda. Dinda pun mencoba menyelikinya apa yang sebetulnya terjadi. Dinda yang terus cemas dan memikirkan sahabatnya itu yang jarang sekali berhubungan dengannya.
Hingga pada suatu hari, Andi membalas email Dinda. yang berisi bahwa Andi mengidam penyakit Kanker stadium akhir yang hidupnya kurang beberapa hari lagi.
Dinda pun membalas "kenapa kamu tidak memberitahukan sebelumnya"
sampai saat itu Andi tidak lagi membalas Email Dinda. 1 Bulan kemudian ada suatu pesan dari temannya Andi, yang memberitahukan bahwa Andi telah dijemput oleh malaikat penyabut nyawa. Dinda pun merasa sangat kehilangan Andi. sampai saat ini dia tidak bisa melupakan sahabatnya itu untuk selamanya, sekarang hari-hari dia lalui dengan hampa tanpa seorang sahabat sejatinya itu.
Sabtu, 28 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar